Ø PENDAHULUAN
Pertumbuhan penduduk yang makin
cepat, mendorong pertumbuhan aspek-aspek kehidupan yang meliputi aspek social,
ekonomi, politik, kebudayaan dan sebagainya.Dengan adanya pertumbuhan
aspek-aspek kehidupan tersebut, makan bertambalah sistem mata pencaharian hidup
dari homogeny menjadi kompleks.
Berbeda dengan makhluk lain, manusia
memiliki kelebihan dalam kehidupannya. Manusia dapat memanfaatkan dan
mengembangkan akal budinya.
Pemanfaatan dan pengembangan akal
budi telah terungkap pada perkembangan kebudayaan, baik kebudayaan rohkhaniyah
maupun kebudayaan kebendaan.
Akibat dari perkembangan dari
kebudayaan ini, telah mengubah cara berpikir manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Sehubungan dengan hal tersebut dalam
pokok bahasan ini, akan ditelaah mengenai pertumbuhan pernduduk, perkembangan
kebudayaan dan timbulnya pranata-pranata sebagai akibat perkembangan kebudayaan.
Bekasi,
23 November 2016
Penduduk, Masyarakat, dan
Kebudayaan
- Pertumbuhan Penduduk Dunia
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi yang terjadi sewaktu – waktu , yang pada dasarnya dihitung antar individu. Pertumbuhan penduduk berlaku untuk semua spesies tapi selalu mengarah kepada manusia.
Ø Adapun perkembangan jumlah penduduk dunia sejak tahun 1830
sampai 2006 adalah sebagai berikut:
Perekembagan Penduduk Dunia Tahun 1830 – 2006
Tahun
|
Jumlah
Penduduk
|
Perekembangan
per - tahun
|
1830
1930
1960
1975
1987
1996
2006
|
1
miliyard
2
miliyard
3
miliyard
4
miliyard
5
miliyard
6
miliyard
7
miliyard
|
-
1%
1,7%
2,2%
2%
2%
2%
|
Ø Bertambah cepatnya penggandaan penduduk tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Penggadaan Penduduk Dunia
Tahun
Penggadaan
|
Perkiraan
Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
1650
tahun
1830
tahun
1930
tahun
1975
tahun
|
5 juta
500 juta
1
miliyard
2 miliyard
4
miliyard
|
-
1500
180
100
45
|
Ø Faktor – factor demografi yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk:
1. Kematian (Mortalitas)
2. Kelahiran (Fertilitas)
3. Migrasi
Ø Tingkat kematian kasar
Adalah bayaknya orang
yang meninggal pada suatu tahun per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut.
Secara dinyatakan tiap 1.000 orang. Sehingga dapat dituliskan dengan rumus:
CDR = M/P x 1.000Keterangan :
- CDR = Angka kematian kasar
- M = Jumlah kematian selama 1 tahun
- P = Jumlah penduduk pertengahan tahun
- 1.000 = Konstanta
Kriteria CDR dibedakan menjadi 3 macam :
- CDR kurang dari 10, termasuk kriteria rendah
- CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria sedang
- CDR lebih dari 20, sudah termasuk kriteria tinggi
Ø Rumus tingkat kematian khusus
Merupakan angka yang menunjukan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk
dalam golongan umur tertentu dalam jangka waktu 1 tahun. Dapat dihitung
menggunakan rumus ;
ASDR = Mi/Pi x 1.000Keterangan :
- ASDR = Angka kematian khusus
- Mi = Jumlah kematian pada kelompok tertentu
- Pi = Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
- 1.000 = Konstanta
Ø Angka Kelahiran
Dalam kebanyakan Analisa, kelompok
umur yang berinterval lima tahun digunakan sebagai waktu untuk menghitung angka
khusus menurut umur. Biasaya kelompok umur terendah adalah 15 – 19 tahun,
sedangkan yang tertinggi dalam kelompok umur 20-an, lalu menurun ketingkat
sedang bagi wanita umur 30-an. Angka pada kelompok setelah/di atas 39 tahun
biasanya relative kecil.
Ø Migrasi
Aspek dinamis kehidupan kelompok
dalam ruang ialah gerakan penduduk yang dinamai migrasi. Selain migrasi ada
istilah lain tentang dinamika penduduk yaitu mobilitas. Pengertian mobilitas
lebih luas dari pada migrasi, sebab mobilitas mencakup perpindahan territorial
secara permanen dan sementara.
Ø Macam-Macam Migrasi
Berdasarkan wilayah yang
dilaluinya migrasi terbagi atas 2 macam, yaitu : Migrasi Internasional dan
Migrasi Internal.
Migrasi Internasional
Migrasi Internasional
terjadi jika perpindahan penduduk dilakukan melewati batas Negara. Dengan
demikian, perpindahan yang terjadi adalah perpindahan antarnegara. Misalnya
perpindahan penduduk Indonesia ke Amerika Serikat dan sebagainya.
Migrasi Internasional
dilakukan oleh penduduk akrena beberapa factor. Diantaranya bekerja,
melanjutkan sekolah, terjadi peperangan di negara asal atau terjadi krisis
ekonomi di Negara asalanya. Migrasi Internasional dibatasi oleh berbagai aturan
yang ketat tentang keimigrasian di masing-masing negara tujuan. Hal ini
dilakukan terutama oleh negara – negara maju untuk menekan laju pendatang yang
dapat mengganggu stabilitas negara tersebut.
Migrasi Internasional
dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu migrasi ke luar (emigrasi) dan migrasi masuk
(imigrasi). Penduduk yang melakukan imigrasi disebut imigran. Adapun penduduk
yang melakukan emigrasi disebut emigrant.
Migrasi Internal
Migrasi Internal merupakan
perpindahan penduduk dengan tujuan menetap dari satu wilayah ke wilayah
lainnya, tetapi masih dalam kesatuan negara. Dengan kata lain, migrasi internal
merupakan perpindahan penduduk antar daerah di dalam negeri. Contohnya adalah
perpindahan penduduk Medan ke Jakarta dan sebagainya. Migrasi Internal yang
terdapat di Indonesia antara lain adalah urbanisasi dan transmigrasi.
Ø Proses Migrasi
Dengan andanya wilayah
yang memiliki suatu nilai lebih maka banyak orang / penduduk pun yang akan
pergi ke wilayah itu dikarenakan wilayah ia tinggal sudah tidak ada lagi nilai
lebihnya untuk berkelangsungan hidupnya.
Proses migrasi pun punya 3 cara yaitu:
1. Proses migrasi ia menetap di suatu
wilayah
2. Proses migrasi hanya sementara di
wiliyah itu sewaktu-waktu ia dapat kembali lagi ke wilayah tempat asalnya
3. Hanya sekedar berlibur di wiliayah
itu
Dengan adanya
Interveining Obtacles (rintangan antara) maka timbul dua proses migrasi yaitu:
1. Migrasi bertahap
2. Migrasi Langsung
Ø Akibat Migrasi
1. Urbanisasi(migrasi dari desa ke kota)
walaupun urutannya sangat kecil, namun dapat memengaruhi pola distribusi penduduk
secara keseleruhan.
2. Migrsi interegional di Indonesia
kebanyakan dilaksanakan oleh mereka yang berumur produktif dan kreatifitas
tinggi. Hal tersebut memungkinkan tingginya angka pertumbuhan penduduk serta
tingkat laju pembangunan di luar jawa.
3. Migrasi antar negara di Indonesia adalah
sangat kecil dari hasil sensus penduduk pada tahun 1971 sampai dengan 1980
migrasi masuk (immigrasi) hanya ada 0,61% dan migrasi keluar (emigrasi) hanya
sebesar 0,57% per tahun. Sehingga akibatnya kurang nyata terhadap distribusi
penduduk Indonesia.
Ø Jenis struktur penduduk
1.
Piramida penduduk muda
Piramida ini
menggambarkan komposisi penduduk dalam perkembangan dan sedang berkembang.
Jumlah angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian.
2.
Piramida stationer
Bentuk piramida ini
menggambarkan keadaan penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian
rendah dan tingkat kelahiran tidak begitu tinggi.
3.
Piramida penduduk tua
Bentuk
piramida penduduk ini menggambarkan adanya penurunan tingkat kelahiran yang
sangat pesat dan tingkat kematian kecil sekali.
Ø Bentuk piramida
1.
Stasioner
2. Muda
3. Tua
- · Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan (Defendency
Ratio) adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun, ditambah
dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas (keduanya disebut dengan bukan angkatan
kerja) dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun (angkatan kerja).Rasio
ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang secara
kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang
produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak
produktif lagi. Sedangkan persentase dependency ratio yang semakin rendah
menunjukkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
·
Sejarah pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan di Indonesia
1.
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat
batu pada zaman batu tua, baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar,
misalnya kapak genggam Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa,
Afrika, Asia Tengah, sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini
tidak kita temukan di daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian
para ahli prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan
Neolithikum berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari
Cina Selatan, menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke
semenanjung Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa
Tenggara, sampai ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
2.
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia
pada zaman batu muda telah mengenal dan memiliki kepandaian untuk
mencairkan/melebur logam dari biji besi dan menuangkan ke dalam cetakan dan
mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka mampu membuat senjata untuk
mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat alat-alat lain yang mereka
perlukan.
Ciri –
ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa
Proto-austronesia yang masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu
membawa kebudayaan Dongson, dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan
Dongson berupa senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat
dari bahan perunggu.
·
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
A.
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada
abad ke-3 dan ke-4 agama hindu mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa.
Perpaduan atau akulturasi antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar
abad ke 5 ajaran Budha masuk ke indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha
dapat dikatakan berpandangan lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme
tidak menghendaki adanya kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua
agama itu di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara
damai. Baik penganut hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya-
karya budaya yang bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat,
seni ukir, maupun seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang
diabadikan dalam candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya
yaitu Borobudur, Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari,
dll.
B.
Kebudayaan Islam
Abad
ke 15 da 16 agama islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para
pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo. Titik penyebaran agama Islam pada
abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam masuk ke Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11 sudah ada wanita islam yang
meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia
berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya Islam ke Indonesia tidak
secara paksa.
Abad
ke 15 ketika kejayaan maritim Majapahit mulai surut , berkembanglah
negara-negara pantai yang dapat merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit
yang berpusat pemerintahan di pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah
Negara malaka di Semenanjung Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten
di Jawa Barat, Negara Demak di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di
Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan negara-negara tersebut yang
dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan golongan bangsawan kota- kota
pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan menganut agama Islam. Daerah-daerah
yang belum tepengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh
yang mendalam dalam kehidupan penduduk. Di daerah yang bersangkutan. Misalnya
Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr
Kalimantan.
·
Kebudayaan Barat
Unsur
kebudayaan barat juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan
kepribadian bangsa Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke
Negara Republik Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke
Indonesia, terutama bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang
Belanda (VOC) dan berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di
kota-kota propinsi, kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur
Barat. Dalam waktu yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa,
Sulawesi Utara, dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang
terdiri dari kaum buruh, dan kaum pegawai.
0 komentar:
Posting Komentar