ILMU BUDAYA DASAR
Disusun Oleh :
Anas Setiawan
1KA24
10116747
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017Manusia dan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar secara sederhana adalah pengetahuan yang
diharapkan mampu memberikan pengetahuan dasar dan umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan. Suatu karya
dapat saja mengungkapkan lebih dari satu masalah, sehingga ilmu budaya dasar
bukan ilmu sastra, ilmu filsafat, ataupun ilmu tari yang terdapat dalam
pengetahuan budaya, tetapi ilmu budaya dasar menggunakan karya yang terdapat
dalam pengetahuan budaya.
Pengetahuan budaya mengkaji masalah
nilai-nilai menusia sebagai makhluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu
budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar
dan pengertian umum tentang konsep-konsep.
Pokok-pokok
yang terkandung dari beberapa definisi kebudayaan adalah sebagai berikut.
1.
Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia
sangat beragam.
2.
Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui
pelajaran.
3.
Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen
biologi, psikologi, dan sosiologi.
4.
Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam
aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah, dan budaya
nasional.
Ilmu
Budaya Dasar merupakan pengetahuan tentang perilaku dasar-dasar dari manusia.
Unsur-unsur kebudayaan adalah sebagai berikut.
1.
Sistem religi atau kepercayaan.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
3.
Ilmu pengetahuan.
4.
Bahasa dan kesenian.
5.
Mata pencaharian hidup.
6.
Peralatan dan teknologi.
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,
namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak
adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh
filsafat. Dalam kesusastraan Ilmu Budaya Dasar dapat dihubungkan meliputi
dengan bahasa, keagamaan, kesusastraan, kesenian, dan lainnya. Mengikuti
pembagian ilmu pengetahuan seperti tersebut diatas maka Ilmu Budaya Dasar dan
Ilmu Sosial Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha
pendidikan. Konsep-konsep sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja
yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas
dalam ilmu pengetahuan sosial, contohnya keanekaragaman dan konsep kesatuan
sosial bertolak.
Tanpa ada maksud menciptakan dikotomi dalam
kesusastraan, ada perbedaan antara literatur biasa dengan sastra. Sastra
memiliki sense of love yang lebih representatif. Sebagai contoh, literatur
ekonomi dapat saja mencatat angka-angka. Ada benang merah yang menyatukan
konsep kebudayaan kita. Tidak heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur
diri dalam Bhineka Tunggal Ika. Kearifan budaya lokal masih kuat. Elemen-elemen
kearifan budaya lokal kita didominasi oleh ajaran.
A. Pendekatan Kesusastraan
Seni adalah
sebuah karya atau sastra yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia.
Ini dikarenakan seni merupakan ekspresi manusia terhadap sesuatu. Ilmu budaya
dasar dinamakan Basic Humanities, yang berasal dari bahasa inggris yaitu The
Humanities, dan bahasa latin yaitu Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan
halus. Maka dari itu apabila kita mempelajari The Humanities maka kita akan
menjadi manusia yang berbudaya, dan halus. Sedangkan sastra berasal dari kata
castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk
dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia. Seperti catatan ilmu pengetahuan,
kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. Sastra lebih
mudah untuk berkomunikasi. Karena pada hakikatnya karya sastra merupakan
penjabaran abstraksi. Dan sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang
berkomunikasi. Filsafat juga menggunakan bahasa adalah abstraksi. Cinta kisah,
kebahagian, kebebasan yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Masalah sastra
dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi
yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni.
Ada juga tiga hal yang berkaitan dengan
pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra, yaitu
adalah sebagai berikut:
1.
Ilmu Sastra adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang
berhubungan dengan seni sastra.
2.
Teori Sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip
dasar mengenai sastra dan kesusastraan.
3.
Karya Sastra adalah proses kreatif menciptakan
karya seni dengan bahasa yang baik, seperti puisi, cerpen atau novel, atau
drama.
Masalah sastra dan seni sangat
erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi-materi yang diulas
oleh ilmu budaya daar ada yang berkaitan dengan sastra dan seni. Budaya
Indonesia sangat menunjukkan adanya sastra dan seni didalamnya.
B. Ilmu Budaya Dasar yang dihubungkan
dengan Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulissan
yang dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya
lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata
prosa itu sendiri berasal dari bahasa Latin prosa yang artinya terus terang.
Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau
ide. Karena itu, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel,
ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi
dalam dia bagian, yaitu prosa lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa
bahasa indonesia yang belum terpengaruh budaya barat, dan prosa baru ialah
prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun. Prosa terbagi atas dua jenis,
yaitu prosa lama dan prosa baru sebagai berikut.
Lima komponen dalam Prosa Lama:
1.
Dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita Pelipur Lara
Lima komponen dalam Prosa Baru:
1.
Cerita Pendek
2.
Roman atau Novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Autobiografi
C. Nilai-nilai dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni
yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi)
langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan, atau cerita. Dengan
penciptaan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat
sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain
adalah sebagai berikut.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang
diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana
mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang
asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama
hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah
lakunya atau mungkin untuk perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis
infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel kita dapat belajar
sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan
masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau
kehidupan yang asing sama sekali.
Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi
imajinasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari
warisan budaya bangsa.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon
emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang
disajikan dalam kehidupan sendiri.
D. Ilmu Budaya Dasar yaang
dihubungkan dengan Puisi
Puisi adalah seni tertulis
dimana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi
adalah bentuk karangan yang tidak terikat oleh rima., ritme ataupun jumlah
baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.
Kreativitas penyair dalam membangun
puisi yaitu sebagai berikut.
1.
Figura Bahasa.
2.
Kata-kata yang ambiquitas.
3.
Kata-kata berjiwa.
4.
Kata-kata yang konotatif.
5.
Pengulangan.
Adapun alasan-alasan yang
mendasari penyajian puisi dalam Ilmu Budaya Dasar, yaitu salah satunya adalah
hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia. Perekaman dari penyampaian
pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti
bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk
lebih menghidupkan kembali pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman
langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itulah sastra atau puisi
dapat memberikan kepada para mahasiswa untuk memilki kesadaran yang penting
untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri serta tentang
masyarakat.
E. Hal Positif dan Negatif
Hal positif yang dapat kita terapkan di
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.
Kita sebagai makhluk yang berakal, berbudi pekerti
harus bisa menghasilkan karya-karya yang bermanfaat.
2.
Harus bisa menjadi pribadi yang kreatif,
inovatif, dan selalu semangat untuk menghasilkan karya-karya yang bermanfaat
untuk diri sendiri dan orang lain.
3.
Peduli akan keanekaragaman dan karya-karya dalam
negeri.
Hal negatif yang harus kita tinggalkan di
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1.
Menggunakan akal pikiran untuk perilaku yang
menyimpang dan bersikap negatif.
2.
Jangan pernah menjelek-jelekan karya seseorang
karena belum tentu kita bisa menjadi lebih baik dalam membuat suatu karya.
3.
Jangan menjadi pribadi yang hanya bisa
menghancurkan dan tidak mau merapikan.
0 komentar:
Posting Komentar